Senin, 08 November 2010

Overclocking

"Tak pernah merasa puas". Itulah sifat manusia. Memang benar kata-kata itu, sangat tepat jika diaplikasikan pada manusia. Tidak hanya untuk hal-hal umum saja, di dunia komputer, resource yang ada juga belum mencukupi kepuasan hati para penggunanya. Salah satunya adalah para overclocker. Mereka selalu menginginkan performa komputer yang "lebih dan lebih" melebihi batas. Karena memang itulah tujuan overclocking.


Kata overclocking tentunya tidak asing lagi bagi penggila komputer, terlebih para gamer. Overclocking adalah suatu usaha yang dilakukan overclocker untuk mendapatkan kemampuan yang lebih dari suatu hardware atau perangkat diluar kemampuan yang ditentukan oleh produsen. Intinya adalah memaksa komputer untuk bekerja pada tahapan yang lebih tinggi dari kemampuan defaultnya. Satu hal yang perlu diingat, overclocking tidaklah mustahil. Itu semua bisa dilakukan dan sudah banyak yang melakukan.

Overclocking yang berhasil bisa membuat performa komputer meningkat sangat signifikan. Tetapi konsekuensi dari overclocking juga tidak tanggung-tanggung, komputer bisa saja modyar alias mati bahkan dikasih embel-embel "total". Yang paling riskan adalah CPU. CPU yang dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi tentu saja membuat suhu CPU itu meningkat. Sistem pendingin kipas tidak lagi bisa diandalkan saat kita berbicara overclocking, untuk itu hal yang harus kita lakukan adalah membuat sistem pendingin yang bisa menstabilkan suhu dari perangkat kita. Salah satu contoh sistem pendingin kreatif adalah pada saat MOA di Indonesia belum lama ini. MOA yaitu kontes overclocking yang diadakan oleh MSI. Salah satu peserta membuat sistem pendingin dengan bahan ember dan es batu. Ember diisi air digunakan untuk menampung panas dari sistem pendinginya, dan es batu untuk menjaga suhu air agar tetap stabil.

2 komentar:

  1. hmm..
    lw otak q yg di-overclocking bs g ych mas??? :-S

    BalasHapus
  2. wehehe.. bisa zha..
    ada apakah dengan otak yang sekarang??

    BalasHapus